Beasiswa Yayasan Dharma Eka Tjipta Widjaja (Sinar Mas)
Kategori: Beasiswa
Undip dan Sinar Mas Teliti Biodiesel
Semarang, CyberNews. Undip dan Yayasan Dharma Eka Tjipta Widjaja yang merupakan bagian dari Sinarmas Group, mulai tahun ini akan melakukan riset dan pengembangan biodiesel. Pabrik bahan bakar pengganti solar tersebut juga akan segera dibangun di wilayah pelabuhan Tanjung Emas.
Penjelasan tersebut disampaikan Ketua Umum Yayasan Dharma Eka Tjipta Widjaja Ir Gandi Sulistiyanto Soeherman, Senin (29/1) usai penandatangan nota kesepahaman di Gedung Profesor Soedharto Kampus Undip Tembalang. Dia mengatakan, yayasan tersebut akan memberi beasiswa S1, S2, dan S3.
Selain beasiswa, pihaknya juga membiayai penelitian, seminar, dan menerbitkan buku sesuai kebutuhan unit-unit usaha di lingkungan Sinas Mas. ''Nantinya di Undip juga akan ada gedung riset untuk biodiesel,'' kata dia.
Selain riset, pihaknya juga bekerjasama dengan PT Fine Chemicals Interindo (FCI) untuk mendirikan pabrik bahan bakar nabati pengganti solar. Hasil produksinya, selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri Sinar Mas, juga bisa dimanfaatkan masyarakat umum. ''Kami sudah mengadakan kerja sama dengan PLN dan Pertamina,'' kata dia.
Sementara itu, President Director PT FCI Tunggul Ardi menambahkan, pabrik tersebut setiap hari bisa memproduksi 30 ton biodiesel. Bahan bakar tersebut bisa langsung menggantikan bahan bakar solar. Mesin disel untuk industri maupun kendaraan yang akan menggunakan produk tersebut, tidak perlu menambah komponen apapun.
Dia memperkirakan cadangan minyak bumi Indonesia hanya tinggal sekitar 18 tahun. Maka diharapkan produksi biodiesel tersebut juga bisa menjawab persoalan menipisnya persediaan minyak bumi tersebut. Nantinya Indonesia tidak perlu import solar dari negara lain dan subsidi pemerintah untuk BBM yang mencapai Rp 70 triliun per tahun juga bisa berkurang.
Hal ini didukung oleh persediaan bahan baku biodiesel yang masih sangat banyak dan bisa dikembangkan di Indonesia. Bahan baku tersebut adalah singkong, kelapa sawit, tebu, jarak pagar, kelapa, dan aren. ''Dengan bahan-bahan tersebut, biodiesel merupakan bahan bakar yang bisa diperbaharui,'' kata dia.( Purwoko/Cn08 )
Undip dan Sinar Mas Teliti Biodiesel
Semarang, CyberNews. Undip dan Yayasan Dharma Eka Tjipta Widjaja yang merupakan bagian dari Sinarmas Group, mulai tahun ini akan melakukan riset dan pengembangan biodiesel. Pabrik bahan bakar pengganti solar tersebut juga akan segera dibangun di wilayah pelabuhan Tanjung Emas.
Penjelasan tersebut disampaikan Ketua Umum Yayasan Dharma Eka Tjipta Widjaja Ir Gandi Sulistiyanto Soeherman, Senin (29/1) usai penandatangan nota kesepahaman di Gedung Profesor Soedharto Kampus Undip Tembalang. Dia mengatakan, yayasan tersebut akan memberi beasiswa S1, S2, dan S3.
Selain beasiswa, pihaknya juga membiayai penelitian, seminar, dan menerbitkan buku sesuai kebutuhan unit-unit usaha di lingkungan Sinas Mas. ''Nantinya di Undip juga akan ada gedung riset untuk biodiesel,'' kata dia.
Selain riset, pihaknya juga bekerjasama dengan PT Fine Chemicals Interindo (FCI) untuk mendirikan pabrik bahan bakar nabati pengganti solar. Hasil produksinya, selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri Sinar Mas, juga bisa dimanfaatkan masyarakat umum. ''Kami sudah mengadakan kerja sama dengan PLN dan Pertamina,'' kata dia.
Sementara itu, President Director PT FCI Tunggul Ardi menambahkan, pabrik tersebut setiap hari bisa memproduksi 30 ton biodiesel. Bahan bakar tersebut bisa langsung menggantikan bahan bakar solar. Mesin disel untuk industri maupun kendaraan yang akan menggunakan produk tersebut, tidak perlu menambah komponen apapun.
Dia memperkirakan cadangan minyak bumi Indonesia hanya tinggal sekitar 18 tahun. Maka diharapkan produksi biodiesel tersebut juga bisa menjawab persoalan menipisnya persediaan minyak bumi tersebut. Nantinya Indonesia tidak perlu import solar dari negara lain dan subsidi pemerintah untuk BBM yang mencapai Rp 70 triliun per tahun juga bisa berkurang.
Hal ini didukung oleh persediaan bahan baku biodiesel yang masih sangat banyak dan bisa dikembangkan di Indonesia. Bahan baku tersebut adalah singkong, kelapa sawit, tebu, jarak pagar, kelapa, dan aren. ''Dengan bahan-bahan tersebut, biodiesel merupakan bahan bakar yang bisa diperbaharui,'' kata dia.( Purwoko/Cn08 )
<< Home