Beasiswa BEOM Al Izhar Bagi Siswa SMP Aceh
Badan Eksekutif Orang Tua Murid (BEOM) Al Izhar memberikan beasiswa senilai Rp100juta pada 55 siswa SMP berprestasi di Banda Aceh melalui Sampoerna Foundation. Komitmen ini ditandai dengan ditandatanganinya nota kesepahaman antara Chief Operating Officer Sampoerna Foundation, Elan Merdy dengan Ketua BEOM Al Izhar, Elwani Anwar beberapa waktu yang lalu di Jakarta.
Sebanyak 55 siswa yang akan mendapatkan beasiswa adalah siswa-siswa berprestasi tingkat SMP dan berasal dari keluarga kurang mampu. Mereka akan mendapatkan beasiswa selama tiga tahun hingga menyelesaikan pendidikannya di SMP.
Data primer Depdiknas per April 2005 menyebutkan, ada lebih 17 ribu siswa yang tadinya bersekolah, kini tidak lagi bersekolah karena meninggal, trauma, ataupun karena keterbatasan biaya. Lebih dari itu, jumlah siswa yang drop out di Aceh hampir mencapai 40 ribu siswa pada tahun 2004-2005(pasca tsunami)
BEOM yang merupakan lembaga perkumpulan orang tua murid siswa SD hingga SMA AL Izhar, memang ingin berpartisipasi dalam peningkatan pendidikan di Indonesia. Menurut Elwani, jumlah siswa yang diberikan beasiswa memang masih jauh dari kebutuhan siswa-siswa Aceh pasca tsunami. “Tapi bagi kami, semoga saja ini bisa menjadi contoh BEOM di sekolah lain untuk berbuat yang sama. Tidak hanya di Aceh namun bisa juga di daerah lain.
Chief Operating Officer Sampoerna Foundation menyatakan bantuan beasiswa dari BEOM Al Izhar ini sangat berarti. Sebab bentuk bantuan selama ini untuk pendidikan di Aceh lebih banyak terfokus pada rekonstruksi dan rehabilitasi bangunan fisik sekolah. Sampai saat ini, Sampoerna Foundation bersama beberapa partner telah menyalurkan lebih dari 1350 beasiswa untuk siswa-siswa Aceh yang berprestasi dari tingkat SD sampai perguruan tinggi. Selain itu juga telah mengirimkan 4 siswa SMA Aceh yang berprestasi ke Singapura, Amerika, dan Kanada dalam program United World College.
Sumber: Harian Republika, Ahad 3 Desember 2006
Sebanyak 55 siswa yang akan mendapatkan beasiswa adalah siswa-siswa berprestasi tingkat SMP dan berasal dari keluarga kurang mampu. Mereka akan mendapatkan beasiswa selama tiga tahun hingga menyelesaikan pendidikannya di SMP.
Data primer Depdiknas per April 2005 menyebutkan, ada lebih 17 ribu siswa yang tadinya bersekolah, kini tidak lagi bersekolah karena meninggal, trauma, ataupun karena keterbatasan biaya. Lebih dari itu, jumlah siswa yang drop out di Aceh hampir mencapai 40 ribu siswa pada tahun 2004-2005(pasca tsunami)
BEOM yang merupakan lembaga perkumpulan orang tua murid siswa SD hingga SMA AL Izhar, memang ingin berpartisipasi dalam peningkatan pendidikan di Indonesia. Menurut Elwani, jumlah siswa yang diberikan beasiswa memang masih jauh dari kebutuhan siswa-siswa Aceh pasca tsunami. “Tapi bagi kami, semoga saja ini bisa menjadi contoh BEOM di sekolah lain untuk berbuat yang sama. Tidak hanya di Aceh namun bisa juga di daerah lain.
Chief Operating Officer Sampoerna Foundation menyatakan bantuan beasiswa dari BEOM Al Izhar ini sangat berarti. Sebab bentuk bantuan selama ini untuk pendidikan di Aceh lebih banyak terfokus pada rekonstruksi dan rehabilitasi bangunan fisik sekolah. Sampai saat ini, Sampoerna Foundation bersama beberapa partner telah menyalurkan lebih dari 1350 beasiswa untuk siswa-siswa Aceh yang berprestasi dari tingkat SD sampai perguruan tinggi. Selain itu juga telah mengirimkan 4 siswa SMA Aceh yang berprestasi ke Singapura, Amerika, dan Kanada dalam program United World College.
Sumber: Harian Republika, Ahad 3 Desember 2006
<< Home